IMAN DIMURNIKAN UNTUK MENGHIDUPKAN KITA BAGI SETIAP RENCANA TUHAN

IMAN DIMURNIKAN UNTUK MENGHIDUPKAN KITA BAGI SETIAP RENCANA TUHAN 

Ayub 23:10

"Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas."

RENUNGAN

Tema ;

IMAN DIMURNIKAN UNTUK MENGHIDUPKAN KITA BAGI SETIAP RENCANA TUHAN.

Pagi hari yang cerah ini kembali Tuhan memberi Mujizat dengan memberi Nafas hidup bagi kita tentunya ada sesuatu yang Tuhan hendak kerjakan lewat kehidupan kita. Terkadang sesuatu yang Tuhan hendak lakukan diluar dari cara berpikir kita dan terkadang juga berlawanan dengan apa yang kita mau. Namun satu hal yang perlu kita cermati apa yang Alkitab tuliskan ; "..........Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."Markus 10:24-25. Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,

sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.

Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. 

Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.1 Korintus 3:11-15. Tuhan mengingini setiap kita ada dalam ukuran Tuhan,  dan untuk sampai pada rencanaNya maka kita sebagai anak2Nya harus dibersihkan ; "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Yohanes 15:1-3.

Tuhan Yesus juga punya cara lain untuk menguji kualitas iman seseorang yaitu melalui masalah atau pergumulan hidup. 

Masalah atau pergumulan yang dimaksud bisa berupa krisis keuangan  (ekonomi), sakit-penyakit, wabah inCovid -19 menakutkan dan masih banyak lagi.  

Ada dua kemungkinan reaksi orang ketika berada dalam masalah atau pergumulan tersebut, yaitu;

1. Semakin mendekat kepada Tuhan dan mencari wajah-Nya, seperti pemazmur:  "Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu."  (Mazmur 119:67), dan  "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu."  (Mazmur 119:71). 

2.  Menjauh dan meninggalkan Tuhan, karena kecewa kepada - Nya.

Ayub, sekalipun adalah orang yang saleh, takut akan Tuhan dan menjauhi segala kejahatan (Ayub 1:1), ia pun tak luput dari ujian. Tuhan mengijinkan Ayub melewati masa-masa yang sangat sulit yang bisa dikatakan sebagai suatu tragedi atau musibah, di mana dalam waktu sekejap hal-hal buruk terjadi secara beruntun:  anak-anaknya mati, rumahnya terbakar, harta benda habis, tubuhnya terkena sakit dan isterinya pun meninggalkan dia.  Lengkap sudah penderitaan yang Ayub harus alami!  Namun dalam keadaan keterpurukan hidupnya ini  "...Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut."  (Ayub 1:22).  

Saat segala cobaan dan pergumulan tampak sangat berat bagi kita, seringkali kita memiliki respons yang negatif:  menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain dan bahkan berani menyalahkan Tuhan. 

Kita tak berhenti mengeluh, mengeluarkan kata - kata kekecewaan dan bersunggut-sunggut kepada Tuhan;  berdoa menjadi malas, ibadah menjadi rutinitas, pelayanan dilakukan dengan asal - asalan, lalu kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah dan meninggalkan Tuhan....

Jangan sekali-kali undur dari Tuhan hanya karena masalah dan pergumulan!

Renungan Malam tadi sudah menguatkan kita bahwa kita harus menyerahkan Tubuh kita sebagai Rumah Allah dan sekaligus menjadi rumah doa agar mendatangkan kuasa mujizat bagi kita dan seluruh keluarga kita.

Karena Injil yang diberitakan oleh rasul Paulus, ia harus mengalami penganiayaan dan didera , tapi hal itu tak menyurutkan langkah dan semangatnya untuk tetap melayani Tuhan.  Ia tidak kecewa, apalagi sampai lari dari panggilan Tuhan! 

Terkadang Tuhan ijinkan kita harus melewati masalah dan pergumulan agar kita belajar bergantung berharap sepenuhnya kepada Tuhan, sebab  "...justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." (2 Korintus 12:9b).

"Di balik setiap rintangan hidup kita pasti ada berkat besar yang disediakan Tuhan kita."

Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar