DALAM HADIRAT TUHAN HIDUP KITA DAPAT BERTEMU TUHAN YANG HIDUP



Bacaan : Mazmur 27:1-14

Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir Wahyu 1:17.

Dalam sebuah artikel di gambarkan bahwa ; Apakah Orang Mati Menyadari Bahwa Dirinya Mati? Sebenarnya Orang yang mati atau meninggal pada awalnya tidak sadar bahwa dirinya telah mati. Dia merasakan dirinya sendiri bermimpi mati.

Dia melihat dirinya menangis, mandi, dipakai pakaian, didoakan hingga diturunkan ke dalam liang kubur. Dia juga merasakan dirinya sendiri bermimpi kapan dirinya di kubur. Dia berteriak namun tidak Ada satupun mendengar dia berteriak.

Beberapa waktu kemudian :

Sekarang semua sudah kembali ke rumah dan tinggalkan dia sendirian di bawah tanah. Kemudian Allah menghidupkan kembali dengan mata terbuka, dan bangun dari "mimpi buruk".

Dia bahagia dan bersyukur, rupanya dia alami hanya mimpi buruk, dan sekarang dia bangun dari tidurnya.

Lalu dia merasakan tubuhnya hanya ditutupi dengan kain sambil bertanya terkejut.

" Di manakah aku?

" Lalu dia merasakan sekitar itu dalam bentuk tanah

" Dimana saya?"

" Tempat apa ini?

" Mengapa baunya seperti tanah? dan lumpur? "

Kemudian dia mulai sadar bahwa dia masuk bawah tanah, dan sebenarnya apa dia alami bukan mimpi!

Ya, dia sadar itu sendiri benar-benar telah mati.

Dia teriak sekeras mungkin, panggil orang yang terdekat adalah dianggap mampu menyimpannya:

"Ibu ..." !!!!

"Ayaaaaaah ... !!!!"

"Opa !!!"

"Oma !!"

"Kakaaaaak !!!"

"Adik !!!"

"Sahabaaaat !!!"

Tidak ada seorang pun yang menjawab. Dia yang selama itu melupakan Allah, saat ini juga ingat Allah itu adalah satu-satunya harapannya.

Menangis untuknya sambil bertanya Astaga,

"Ya, Allaaaaah ...

Ya allaaaaaah ...

Ampuni aku

Allaaaaah ... !!! "

Dia menjerit dalam ketakutan luar biasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya selama hidupnya. Itulah gambaran yang ditulis.

Kisah ini mengambarkan bagaimana Yohanes saat tersungkur kepada Tuhan maka ia menyembah Tuhan dengan sungguh2 dalam menanti akan Tuhan.

Selama kita masih hidup, kita harus memuliakan Allah

Pemazmur mempertegas dalam Mazmur 27:4 "Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya."

Mazmur Daud ditegaskan bahwa tak ada tempat yang paling ia ingini selain berada di dalam bait Tuhan. "Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:11). Saat berada di dalam bait Tuhan inilah Daud merasakan dan mengalami hadirat Tuhan. Hadirat Tuhan dapat diartikan sebagai kehadiran Tuhan, hadir di tengah-tengah umat-Nya dengan segala kuasaNya. Di dalam hadirat Tuhan ada sukacita, damai sejahtera, ketenangan, kemenangan, keamanan, pemulihan, perlindungan dan jawaban untuk semua pergumulan yang kita alami.

Dunia ini penuh dengan masalah, penderitaan, tekanan dan air mata; namun syukur kepada Tuhan, sebagai umat tebusan-Nya kita mempunyai hak untuk masuk dalam hadirat-Nya, sehingga sekalipun kita berada di dunia yang penuh masalah dan pergumulan, saat kita berada di hadirat Tuhan ada pertolongan, pemulihan, kelepasan, kepuasan, sukacita dan bahkan damai sejahtera yang melampaui segala akal (Filipi 4:7). Akan tetapi tidak semua orang bisa masuk ke hadirat Tuhan dan merasakan lawatan Tuhan, ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu hidup kita harus dalam iman dan kekudusan. "TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus;" Mazmur 11:4, artinya hadirat Tuhan itu sangat dahsyat, makanya tanpa iman dan kekudusan tidak seorang pun dapat mengalami hadirat-Nya. "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." 1 Petrus 1:15-16.

Hidup kudus adalah syarat utama untuk masuk ke dalam hadirat Tuhan. Adalah mutlak bagi orang percaya berjalan dalam kekudusan setiap hari. Kalau hidup kita tidak kudus, kita tidak akan mampu bertahan di dalam hadirat Tuhan.

Jadi untuk merasakan dan menikmati hadirat Tuhan dan mengalami Hadirat Kemuliaan Tuhan maka hidup kita harus benar-benar dalam keadaan beriman dengan kebenaran.

Hadirat Tuhan itu sungguh teramat dahsyat, karena itu kita pun harus hidup dengan Iman dan kekudusan yang dahsyat juga.

Bagi kita yang percaya seharusnya pergumulan bukanlah akhir, melainkan awal sebuah proses menuju rencana Tuhan yang penuh Mujizat!

TIDAK ADA ANUGERAH TUHAN YANG LEBIH BERHARGA DARI ANUGERAH KESELAMATAN.

Tak perlu takut menghadapi persoalan yang ada karena kita memiliki Tuhan yang berkuasa dan di dalam Dia kita lebih dari pemenang, dan bersama Yesus kita dapat melakukan perkara yang besar!

"Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." Mazmur 12:7

"Tetapi TUHAN semesta alam, Dialah yang harus kamu akui sebagai Yang Kudus; kepada-Nyalah harus kamu takut dan terhadap Dialah harus kamu gentar." Yesaya 8:13

Amin...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar