Lukas 13:14-17
Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." 15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? 16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" 17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.
Renungan: " BERBUAT BAIK"
Mengapa Kita harus berbuat baik ? apa pantas kalau kita Benci, saling mengatai, iri, dengki kepada org yang berbuat baik.
ALKITAB MENGAJAR "PEMBERIAN SECANGKIR AIR SEJUK ITU SAJA TUHAN AKAN DIINGAT UPAH SEPANJANG HIDUP MATIUS 10:42 apa lagi dengan perbuatan baik yang lain. Hanya orang Kristen yang tidak tahu BERTERIMA KASIH SAJA yang tidak pernah merasakan dan membalas kebaikan seseorang. Kita perlu belajar dari _ORANG SAMARIA YANG MURAH HATI (Lukas 10:12-37) dikala semua orang takut, ada rasa jijik dan penuh kebencian untuk tidak berbuat baik ORANG SAMARIA TETAP MELAKUKAN PERBUATAN YANG TERPUJI YAITU MERAWAT 💖 HATINYA Agar berbuat Kebaikan.
Berbuat baik kepada orang yang menderita adalah tindakan mulia yang harus dilakukan dengan tanpa menunda-nunda ataupun dengan memandang muka. Memang belum tentu orang akan memahami maksud kita dalam berbuat baik kepada sesama kita yang menderita.
Namun untuk menolong anak yang tercebur ke dalam sumur kita jangan menunggu sampai semua orang memahami niatan baik kita tersebut. Khususnya bila ketidakpahaman itu adalah karena orang-orang tadi lebih mendahulukan kepentingan mereka sendiri dibandingkan penderitaan orang lain.
Jangan pula melakukannya dengan memandang muka. Sebab semua orang yang menderita, siapapun yang bersangkutan, haruslah memperoleh pertolongan sebagaimana yang seharusnya.
Tidak menunda-nunda dalam berbuat baik itulah yang Yesus lakukan, seperti yang dicatat di dalam Lukas 13. Saat itu adalah hari Sabat dan Yesus sedang berada di dalam rumah sembahyang. Di situ terdapat seorang perempuan yang sudah delapan belas tahun menderita sakit.
Tanpa menghiraukan kepala rumah ibadat yang lebih mengutamakan hukum Sabat dibandingkan pentingnya untuk menolong orang yang menderita, Yesus menyembuhkan perempuan tersebut. Selanjutnya Yesus menyebut sikap kepala rumah ibadat itu sebagai kemunafikan.
Sebab di masa itu pada umumnya para pemuka agama menjalankan hukum Sabat adalah agar mereka dipandang sebagai pribadi yang saleh oleh orang lain. Dengan menolong perempuan itu Yesus mengajar bahwa kita harus berbuat baik kepada sesama dengan tanpa menunda-nunda ataupun dengan memandang muka.
Berkat "pujian" ;
Bilangan 6:24-26
TUHAN memberkati ku dan melindungi aku;
TUHAN menyinari ku dengan wajah-Nya dan Tuhan memberi kasih karunia melimpah dan memberi damai sejahtera.
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar